Palafa Pecinta Alam RS Fatmawati Menjadi Tim Medis dalam Reuni Akbar Boedoet 145 ke-117 di Hutan Kota Bekasi
Acara yang penuh kehangatan dan semangat kebersamaan ini dihadiri oleh ribuan alumni STM Boedi Oetomo 145 dari berbagai Basis, Region, dan Komunitas, baik dari dalam maupun luar negeri.
Yang tak kalah penting, kehadiran Palafa (Pecinta Alam Fatmawati) sebagai tim medis dalam acara ini memberikan kontribusi luar biasa.
Sebagai organisasi pecinta alam yang berbasis di RS Fatmawati, Palafa tampil sebagai garda terdepan dalam menjamin keselamatan dan kesehatan para peserta selama acara berlangsung.
Palafa: Kombinasi Semangat Pecinta Alam dan Keterampilan Medis
Palafa dikenal sebagai organisasi yang tak hanya aktif di kegiatan alam bebas, namun juga memiliki kompetensi di bidang pertolongan pertama dan penanganan darurat.
Di acara Reuni Akbar ini, Palafa menurunkan sejumlah anggotanya sebagai tim medis lapangan, lengkap dengan peralatan P3K dan kesiapan evakuasi jika diperlukan.
Keberadaan tim Palafa di tengah-tengah acara besar seperti ini memberi rasa aman bagi ribuan peserta yang memadati Hutan Kota Bekasi.
Mereka siaga sejak pagi hingga malam, mulai dari membuka posko medis hingga melakukan patroli keliling selama konser musik berlangsung.
Reuni Penuh Warna: Musik, Persaudaraan, dan Keberagaman Alumni
Acara dibuka secara resmi oleh Walikota Bekasi terpilih, Bapak Tri Adhianto Tjahyono, yang juga memberikan sambutan hangat kepada seluruh alumni Boedoet.
Suasana semakin semarak dengan penampilan band-band keren alumni seperti Enter U PUK, Dumb Inside, RNS Band, Skarbu, Es Coret, Java Reggae, BML (Boedoet Music Lovers), hingga grup legendaris Marjinal.
Beragam Basis dan Region hadir, dari Bandung, Jogjakarta, BSD, Bocimi, Bali, hingga Ranah Minang (Sumbar).
Bahkan, alumni yang saat ini menetap di Belanda dan Australia turut menyemarakkan acara yang hanya bisa digelar satu abad sekali ini.
Palafa, Sosok Sunyi yang Berarti
Di tengah riuh tawa dan musik, Palafa menjalankan tugasnya dalam diam. Mereka membantu peserta yang kelelahan, mengatasi cedera ringan, hingga bersiaga menghadapi kemungkinan keadaan darurat.
Dedikasi ini menunjukkan bahwa solidaritas alumni tidak hanya hadir dalam bentuk sorak sorai, tapi juga dalam aksi nyata untuk mendukung satu sama lain.
